Wednesday, January 9, 2008

Jumat pertama

Jumat pertama

Saat cahaya mentari mulai mereda 12.30 keinginan mengebu pertemuan terasa, merangkak dari keinginan tubuh yang tlah lama tak tersirami kerinduan dalam suasana musik Gregorian. Hari ini ku siapkan niat kuatku untuk pergi dalam pelukan bunyi lonceng gereja, tapi dalam bisikan hasratku selalu mengalahkan kemurnian nurani, sontak ku tersadar ketika jam merabat mendekati waktu perjalanan misa jumat pertama,
Ku coba untuk melawan dan melawan memperkuat keinginan siraman rohani “ Tuhan tolonglah aku, untuk bisa tiba kerumah mu hari ini, mendengar firman firman –mu aku rindu padamu ya Tuhan, singkat kata dalam hati.
Tiba – tiba gerimis diikuti oleh gemuruh petir sore itu, bertiup angin agak kencang, menambah keengganan untuk merangkak melawan pergumulan dalam hati ku, “ pergi tidak pergi tidak, dua pilihan yang selalu menjadi perlawan bila ada sebuah keinginan terhambat oleh sesuatu atau sedikit perubahan yang akan mengagalkan keinginan suara hati. kriing kriing dering telpon diatas lemari kulkas di dalam rumahku berbunyi
“ to……, yanto tuh , teleponnya angkat, “ibu memanggil sekaligus menyuruhku untuk bergegas mengangkat telepon “ yyaaaaa …buuu “ sahutku mengiyakan lalu kusambut telpon “halloo selamat sore “ halllo to “ sipenelpon menjawab
“ gimana kabar-mu teman”. Siapa ya ???“ tanyaku lagi “
ah ellu udh lupa ama suara temen sendiri payah llu “to”
ntar gue ingat –ingat dulu siapa ya ???”
kalo dari logatnya gue inget nih “andi kan ellu “
“bener nggak salah lu “ to”.
“ Andi” menyela”
“to lu nggak g ada acara kan sore ini, ntar gue kerumah lu deh, udah lama juga kita nggak ketemukan sekaligus silaturahmilah he.he. kangen –kangenan gitu pertamakan ??? “oke jawabku “ aku tunggu dirumah ya ndi” bye..bye. andi menyudahi percakapan ditelpon.
Sewaktu di SMA andi teman dekatku dan setelah kami menamatkan SMA andi memilih untuk mencari kesibukan di luarkota, entah apa yang dia lakukan karena sempat kita kehilangan komunikasi, seingatku sejak setelah menerima ijasah terakhir dan esok ya aku tak melihat lagi keberadaannya.
tiba – tiba ibu muncul dari arah dapur “ haayyyyoo siapa yang menelpon ??? “ ibu bertanya ???? “ kok tumben raut muka mu berseri- seri “ohhh “ ibu ngagetin aja, sembari ku meletakan gagang telpon pada tempatnya, “ibu ingat nggak, sama si andi teman SMA ku dulu ??? yang kalo kesini paaallliiiing demen tempe mendoan, kalo ibu yang bikin,”oh si andi tohhh, gimana kabarnya nto sekarang ???” tanya ibu “ kaya ya ia baik baik aja deh bu “ aku juga agak pangling mendengar suara nya, kita tunggu aja dia kesini bu!!! Dia recana hari ini mau kesini kok ,
“oh yya “, terlihat raut senang pada muka ibu.
setelah percakapan tadi aku dan ibuku kembali pada kesibukan masing –masing hari, suasana hari minggu ini begitu tak terduga akan adanya seorang teman lama tak bertemu, dengan begitu saja menyapa lewat telpon dan akan berkunjung kerumahku, “ dalam hati ku jadi teringat “ perumpamaan tentang anak yang hilang Lukas 15 :11-32
sambil mengingat isinya lagi kucoba mencari ayat tadi dalam kitab suci yang berada diantara tumpukan buku di meja belajarku. Setelah membaca keseluruhan ayat tersebut

kus simpulkan betapa gembiranya aku ketika ada sesuatu yang kosong dalam hidupku tiba-tiba kembalinya seorang sahabat yang telah lama tak bertemu akan tiba sore ini, jam menujukan 15.30. Tiba tiba suara pintu diketuk beberapa kali terdengar, lalu aku dengan semangat keluar dari kamar dan begegas membukakan pintu, terlihat seseorang yang ku kenal tetapi hari ini orang tersebut nyaris tak kukenal karena perubahan besar tampak pada dirinya, dari penampilannya maupun gaya ya “ andi kan lhooo” gak salah liatkan gue, ngilang gitu aja kemana aja lhoo ndi ???
lansungku cecar dengan beberapa pertanyaan, “tenang donk kawan belum juga gue buka sepatu “andi menyaut”
mbo di persilahkan dulu aku masuk atau apalah “ yakinin dulu gue andi apa bukan “ntar salah – salah lhoo malu sendiri gimana kalau gue bukan andi yang kau maksud ,
sambil meringis kebiasaannya, “ngak mungkin salah “ndi” aku karena tahi lalat yang ada di pipimu itu siapa lagi yang punya,
“jawabku sambil mempersilahkan masuk”. Kok sepi nto pada kemana orang rumah” biasa lah jam- jam seginih orang –orang pada istirahat siang, kalau ibu tadi ada sih, tapi “kok ngak keliatan sih nto dan nggak kedengar suaranya” mungkin di keluar untuk membeli sesuatu soalnya aku bilang tadi akan ada kedatangan tamu agung sore ini “he.he. kamu bisa aja nto.
Trus selama ini apa kegiatamu selama ini,???
Oh gue nto he.he. sambil garuk - garuk kepala Lue pingin tau ceritanya, ya setelah aku menerima ijasah itu pamanku yang di Surabaya datang kerumah ku ia menawarkan pekerjaan untuk Bantu – bantu dia gitu ya lumayanlah bisa Bantu –bantu keluarga nto, ya dikarenakan memang saat itu mendadak sekali, ya jadi aku ngak sempet kesana kemari untuk pamitan atau basa-basi dulu ama temen – temen yang laen he. he, oh ya nto omong – omong sekolah kita pernah atau udah ngadaiin reuni belum, ya ato temen – temen masih pada suka ngumpul nggak ??? ya sejauh ini “ndi “paling aku ketemu beberapa temen, itu pun pada waktu yang nggak passs, dan kebanyakan mereka sudah di sibukan oleh kesibukannya masing –masing. Terakhir aku ketemu , kamu ingat nggak “ndi” si Ari, yang lumayan jago main gitarnya, ohh si ari yang jangkung kurus itu dan kalo hari sabtu mesti bawaannya gitar oh iya gue ingat,” gimana dia kabarnya”, ya dia sih masih kuliah dan masih mau menyelasaikan skripsinya, habis buru - buru sih ketika ketemu sambi lalu, gue juga waktu itu emang lagi buru – buru juga,
Kemudian obrolan berhenti kembali pada lamunan masing masing, tak lama
“Nto” kitakan sudah lama juga ngak ikut misa nih gimana kalo sore ini kita misa,
“ajakan andi kepadaku” oh ia benar juga nto misa jumat pertama sore ini,
Ibuku tak lama menyambung pembicaraan kami berdua
Nto” dan nak Andi alangkah lebih lengkap bila kalian bisa pergi kegereja bersama lagi, “ibu dari dulu senang banget melihat kalian selalu kompak dan giat bila, bila ada acara –acara gereja, apalagi ini jumat pertama y , ibu meyakinkan lagi pada kita berdua, biasa nya kalian paling semangat deh, yaa donk” jawab kami bebarengan, kita rencana pun akan berang kat untuk mengikuti misa jumat pertama sore ini bu , sekalian bertemu teman –teman lama, menit demi menit mulai merambat untuk mengikuti perjamuan kudus, yang slalu kurindu untuk sebuah keintiman rohani yang haus bersatu denga Sang Kahlik, ayoo ndi lekas kita berangkat, ntar kita telat dan tak kebagian temapat lagi, kebahagiaan jumat pertama begitu indah dengan penuh nuansa kerinduaan. -9’1’08-

Tuesday, December 11, 2007

MERRY CHRISTMAS & HAPPY NEW YEAR


Keajaiban dalam keyakinan menjadikan keagungan yang terindah dimuka bumi ketika
"sang juru selamat" terlahir di utus untuk menghapuskan dosa-dosa perbuatan manusia.

"DIA "lahir untuk menebus dosa orang-orang yang percaya kepadanya.

Natal Natal Natal
Natal Natal Natal
Kelahiran
Kelahiran
Kelahiran
Kelahiran
Kelahiran